"Secara hukum dan konstitusi, Partai Masyumi boleh didirikan lagi," kata Mahfud. Sabtu (7/11/2020).
Mahfud kemudian menceritakan Partai Masyumi dibubarkan oleh Presiden pertama RI Sukarno. Pembubaran itu dilakukan setelah Sukarno meminta fatwa kepada Wirjono Prodjodikoro, yang merupakan Ketua Mahkamah Agung (MA) pada saat itu.
"Pembubaran Masyumi dulu dilakukan oleh Bung Karno, setelah meminta fatwa dari Ketua MA Wirjono Prodjodikoro," tuturnya mengulas peristiwa yang berujung pada bubarnya Masyumi pada 15 Agustus 1960.
Mahfud menyampaikan, setelah Sukarno tumbang, Wirjono lalu membuat petisi yang menyatakan pembubaran Masyumi itu bertentangan dengan undang-undang. Dikatakan Mahfud, Masyumi juga sempat mencoba bangkit pada era Orde Baru, tapi tidak disetujui oleh Soeharto selaku Presiden RI saat itu.
"Pada era Soeharto mencoba bangkit, tapi Soeharto tidak setuju dan yang disetujui hanya berdirinya Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Sekarang mendirikan Partai Masyumi boleh saja," imbuhnya.
Hari ini, nama-nama dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mencoba membangkitkan kembali Partai Masyumi. Mereka menyebutnya Masyumi Reborn.
"Tokoh-tokoh berhimpun menggagas kembali bangkitnya Masyumi. Disebut sebagai Masyumi Reborn atau terlahir kembali," kata MS Kaban
MS Kaban adalah mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), yang belakangan menjadi salah satu dari sederet nama dalam Komite Khusus KAMI. |
"Inilah yang sedang digagas. Kita ingin menghimpun tokoh-tokoh. Nanti tokoh-tokoh inilah yang akan mengeksekusi apa yang menjadi aspirasi yang tumbuh dan berkembang. Ini sudah digagas sejak hampir setahun yang lalu," tutur Kaban.
Tokoh-tokoh yang disebut Kaban termasuk motor Masyumi Reborn adalah Abdullah Hehamahua, Bachtiar Chamsyah, hingga Cholil Ridwan. Kaban sendiri menyebut dirinya sebagai suporter Masyumi Reborn.
"Sejak setahun lalu kami sudah melakukan persiapan-persiapan, bagaimana membangun kembali kekuatan politik yang spirit nasionalismenya bersumber dari Masyumi," kata Kaban.
Acara yang disebut sebagai milad ke-75 Partai Masyumi telah digelar di aula Masjid Furqon, Jalan Kramat Raya, Nomor 45, Jakarta Pusat, pagi tadi. Mereka mengundang Amien Rais, yang telah mendirikan Partai Ummat.
Ahmad Cholil Ridwan menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Partai Islam Ideologis yang kemudian berpidato seusai deklarasi Partai Masyumi.
"Tidak ada jalan lain, kita mendirikan Partai Masyumi yang dulu pernah berjaya," kata Cholil Ridwan. (akb)