JambiOnline.id, JAMBI - Viralnya video berisi pernyataan Zainal Arifin yang mengaku sebagai tokoh adat telah memancing reaksi sejumlah pihak, terutama warga Kota Sungai Penuh. Ia mengatakan bahwa warga Kota Sungai Penuh bukan orang Kerinci. Wakil Ketua Adat Kota Sungai Penuh, Asrizal Depati Senang Gumi Gedang, menyatakan bahwa pernyataan Zainal Arifin bermuatan politik pecah belah dan ujaran kebencian.
“Pernyataan Zainal Arifin salah besar. Kerinci adalah entitas suku dan budaya, bukan administrasi pemerintahan. Kita harus bisa membedakan hal ini. Pengkotakan ini akan berpotensi memecah belah suku Kerinci dan menyinggung warga Kerinci,” ujarnya.
Asrizal Depati menegaskan bahwa secara adat dan suku, Kerinci meliputi sebagian Kab. Merangin (Depati Tiga di Baruh), Kab. Kerinci dan Kota Sungai Penuh (Depati Empat di Atas, Salapan Helai Kain, Tiga Luhah Tanah Sikudung).
“Itulah yang disebut Alam Kerinci, _ka mudik serentak satang, ka ili serengkuh dayung dan sahalun suhak seleteuh bdea._ Tolong ingat baik-baik. Jangan sampai selaku orang adat malah tidak mengerti dan ikut memecah belah,” tegasnya.
Asrizal Depati menghimbau semua pihak untuk tidak merusak adat dan budaya hanya karena kepentingan politik jangka pendek.
“Jika dilihat dari videonya, _setting-an_ konteks pernyataan Zainal Arifin sangat jelas adalah untuk kepentingan politik kandidat tertentu yang berlaga di Pilgub Jambi. Kelihatan sekali Pak Zainal ini sedang cari muka kepada tim kandidat tersebut. Terlihat ada Ketua DPRD Prov. Jambi di sana yang juga sekaligus Ketua Tim Pemengan kandidat tertentu. Ini bahaya sekali apalagi dilakukan oleh tokoh adat,” ucapnya. (JO)