JambiOnline.id, JAMBI- Tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan calon wakil gubernur Jambi yang bertarung pada 9 Desember mendatang dinilai sudah mewakili semua tipologi masyarakat Provinsi Jambi. Tinggal lagi masyarakat selaku pemilik suara akan memberikan amanah kepada siapa untuk memimpin Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ke depan.
Oleh sebab itu, petarungan ketiga paslon diyakini akan berlangsung sangat ketat. Mereka harus bisa meyakinkan pemilih agar bisa memenangkan pertarungan. Ketiga pasangan calon tersebut yaitu, nomor urut 1 Cek Endra-Ratu Munawaroh (CE-Ratu), nomor urut 2 Fachrori Umar-Syafril Nursal (Fachrori-Syafril) dan nomor urut 3 Al Haris-Abdullah Sani (Haris-Sani).
Pengamat politik dari Universitas Jambi (Unja), Cholillah Suci Pratiwi menilai ketiga paslon sudah mewakili tipologi masyarakat Jambi. Yaitu pemilih rasional, milenial dan perempuan.
Menurut dia, Ratu sebagai satu satunya calon perempuan merepresentasikan woman power di ranah politik.
"Sedangkan saat kita bicara pemilih rasional ataupun milenial, ini merupakan salah satu bentuk dari konsep perilaku pemilih. Dimana masyarakat memilih dengan melihat track record kinerja, figur dari tokoh politik serta adanya engagement yang berhasil diciptakan oleh paslon kepada masyarakat Provinsi Jambi," jelasnya.
Sebagai contoh, kata dosen ilmu politik ini, cara Haris-Sani menggaet kaum milenial sebagai tim sukses merupakan wujud meningkatan partisipasi pemilih kaum muda atau pemilih pemula. Begitu pula dengan pasangan Fachrori-Syafril.
Hal senada juga disampaikan pengamat politik dari Unja lainnya, Citra Darminto. "Saya menilai tiga Calon Kepala Daerah telah mewakili tipologi masyarakat kita (Jambi). Baik dari pemilih rasional dan milenial," katanya.
Namun, menurut Citra, dari tiga paslon tersebut, pasangan CE-Ratu memiliki kelebihan sendiri. Sebagai satu satunya calon perempuan, Ratu bisa dikatakan mewakili representasi kaum perempuan. Bahkan milenial.
"Tapi, secara keseluruhan saya menilai tiga paslon memiliki peluang yang sama dalam merebutkan beberapa tipologi pemilih. Yaitu rasional, milenial maupun perempuan," jelasnya.
Yang terpenting, menurut Citra, bagaimana tiga paslon dan timsesnya mampu melakukan pemetaan pemilih di Provinsi Jambi. Karena pemetaaan pemilih merupakan langkah paling krusial dalam proses marketing politik. " Kalau salah dalam melakukan pemetaan, maka penyusunan strategi kampanye dan penetrasi ke pemilih tidak akan berhasil dengan maksimal," katanya.
Menurut Citra, pemetaan bisa dilakukan berdasarkan demografi dan geografi, yang meliputi umur, jenis kelamin, strata sosial dan sebagainya. "Hal yang lebih penting lagi adalah pendekatan sosiologis dengan membangun kedekatan kedaerahan antara pemilih, baik milenial, perempuan dan pemilih rasional. Termasuk membentuk tim milenial dan tim srikandi yang militan," jelasnya.
Selanjutnya, adalah metode kampanye. Menurut Citra, dalam kondisi Covid-19 dan aturan yang telah di buat KPU, metode kampanye virtual melalui media sosial, cetak, TV, serta kampanye Door to door, merupakan pilihan terbaik untuk menarik semua komponen tipelogi pemilih di Provinsi Jambi. "Tinggal bagaimana mesin politik mengemas segmen pemilih dalam Pilkada dengan baik," pungkasnya (akb)
Sumber : Jambi One