Peringatan! Untuk Mahasiswa


Oleh : Taufik Halim Pranata

Selamat datang para Mahasiswa Baru angkatan tahun 2020. Selamat menjalani profesi baru yang dulunya seorang Siswa, kini telah menjadi Mahasiswa. Selamat menempuh jalan hidup yang Merdeka dan bebas memilih jalan kalian masing-masing. Mahasiswa sebuah kata yang di dahului kata “Maha” alangkah agungnya kalian di dahului kata yang biasanya digunakan untuk menunjukkan keagungan seorang hamba kepada Tuhannya. Kini kalian telah berhak menyebut diri sebagai seorang Mahasiswa?

Mahasiswa satu kata yang jika dibagi menjadi dua kata yaitu, Maha dan Siswa. Kata Maha yang berarti sangat, amat, teramat sedangkan kata Siswa yang berarti murid atau peserta didik. Jika diartikan secara sederhana, kata Mahasiswa berarti sebagai Seorang Murid yang sangat, amat dan teramat dalam proses pembelajarannya jauh lebih tinggi tingkatannya dari seorang Siswa. Tapi, tentu bukan itu arti sebenarnya dari kata Mahasiswa itu. Karena apalah arti sebuah kata-kata tanpa adanya makna sebenarnya yang dapat kalian pahami dari kata tersebut yang tertulis sebagai status pekerjaan dan jawaban atas status sosial ketika ditanya orang tentang apa pekerjaan kalian.

Mahasiswa secara harfiah berarti orang yang belajar di perguruan tinggi (KBBI). Artinya jika kalian sudah terdaftar pada sebuah perguruan tinggi maka otomatis dapat dikatakan sebagai Mahasiswa. 
Namun, jika kita berlandaskan pada pengertian menurut bahasa saja, tanpa mengetahui peran sesungguhnya dari seorang mahasiswa yang sejatinya adalah seorang yang mampu berfikir untuk mengetahui hakikat peng-adaan dirinya sebagai seorang mahasiswa yang kuliah pembahasannya sangat mendalam akan suatu ke-ilmuan. Ketika sebagai Mahasiswa tidak mengetahui peran-perannya yang memiliki potensi sebagai pemeran utama suatu peradaban. Maka hati-hatilah kalian secara perlahan telah “dikandang” dibatasi potensi besar kalian, potensi kalian akan di patok dengan tolok ukur yang sama sebagaimana standar pabrik dalam mencetak suatu barang.
Untuk itu pentingnya mengetahui makna dari “gelar” Mahasiswa yang kalian sandang, agar memahami bahwa kalian adalah Pemeran Utama suatu Peradaban. pertama harus kita pahami apa peran dari seorang Mahasiswa yang sedikitnya ada lima peran penting, yaitu iron stock, agent of change, guardian of value, moral force dan social control. Jadi peran sebagai seorang Mahasiswa bukan sekedar belajar saja, tetapi untuk dapat berperan dalam kelima hal itu tentu harus dengan banyak belajar. Berikut penjelasan mengenai peran-peran Mahasiswa:

Peran pertama Mahasiswa sebagai iron stock. (Generasi Penerus), Mahasiswa diharapkan cerdas dan berakhlak mulia sehingga nantinya dapat menjadi generasi penerus bangsa dan membangun bangsa ke arah yang lebih baik.

Peran kedua Mahasiswa sebagai agent of change. (Pembawa Perubahan), Mahasiwa sebagai agen perubahan yang akan mengamalkan ilmu-ilmu yang di peroleh selama di perkuliahan untuk memberikan perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.

Peran ketiga, Mahasiswa sebagai guardian of value. (Penjaga Nilai-nilai), Mahasiswa menjadi penjaga nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Nilai yang dijaga adalah nilai-nilai yang positif seperti nilai moral, budaya dan Keadilan.

Selanjutnya peran sebagai moral force. (Kekuatan Moral), membangun kekuatan moral yang mengarahkan untuk hidup bermasyarakat dengan baik.

Peran yang terakhir sebagai social control. (Pengawasan Sosial), Mahasiswa sebagai pengontrol dan pengawas tatanan sosial dalam masyarakat. Artinya adanya kepekaan Mahasiswa terhadap kondisi dan masalah sosial dalam masyarakat. Sehingga Mahasiswa harus menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah tentang keluh kesah Rakyat.

Besarnya peran sebagai Mahasiswa itulah yang membuat makna dari kata “Maha” itu menjadi nyata dan memberikan marwah yang tinggi bagi seorang Mahasiswa untuk menyatakan dirinya sebagai “Saya Mahasiswa! Hidup Mahasiswa!”. Jika kalian tidak mampu menjalani peran-peran itu, masih layakkah di sebut sebagai seorang Mahasiswa. Tentu sangat tidak layak, karena cukup dengan jadi seorang Siswa saja jika kalian hanya mementingkan prestasi pribadi dan ego meraih cita-cita, tanpa peduli dengan orang yang membutuhkan daya intelektual kalian sebagai solusi alternatif akan masalah ketidakadilan dan sebagainya. 
Seorang Mahasiswa sejatinya memiliki jiwa yang memberontak selalu menginginkan sesuatu yang ideal. Ketika melihat satu saja yang tidak ideal atau ketidakadilan terjadi di negerinya dia siap untuk melawan ketidakadilan itu bahkan, tidak sedikit yang mempertaruhkan nyawanya sendiri. Kalau hanya duduk di dalam kelas saat ketidakadilan terjadi atau Rakyat sedang di curangi penguasa. Kalian bilang itu bukan urusan kalian. Maka sebut saja kalian itu Siswa, jangan rusak marwah dari kata “Maha” yang agung itu. Sama saja kalian sedang mengolok-olok kata “Maha” ketika kalian diam saat adanya ketidakadilan, Rakyat kecil menjerit mencari sesuap nasi. Sementara, korupsi melenggeng di seputaran para penguasa negeri.
Tidak ada masalah kalian ingin belajar dan mengejar cita-cita kalian itu asal jangan kalian tidak menjalankan peran sebagai Mahasiswa. Saya membaca sebuah buku yang menampar pikiran saya sebagai Mahasiswa, sebuah buku berjudul “Bergeraklah Mahasiswa” karya Eko Prasetyo. Di dalam bukunya yang mengkritik keras kondisi Mahasiswa sekarang ini, yang sudah hilang nalar kritisnya dan mulai luntur kepeduliannya kepada masyarakat dan lingkungannya. Kemudian ada beberapa pertanyaan yang memberi tawaran kepada Mahasiswa sekarang ingin menjadi seperti apa. 
“Mahasiswa Hukum yang kelak menjadi pengacara membela keadilan orang kaya? Mahasiswa Kedokteran yang menjamin kesehatan para juragan dan pejabat? Mahasiswa Arsitektur yang membangunkan gedung, jalan, rumah dan menggusur rumah rakyat kecil? Ini adalah tawaran kita sebagai Mahasiswa mau jadi Mahasiswa seperti apa?”

Pertanyaan yang jawabannya membuat kita tersadar sendiri akan mirisnya kepedulian kita terhadap Rakyat kecil yang tertindas di negeri ini, kadang kita memang sudah terdokrin terpengaruhi sejak kecil akan kebutuhan pekerjaan dan uang. Tapi kita lupa bahwa hidup ini terlalu kecil jika diukur dengan itu saja. Ada suatu hal yang lebih besar dari itu dan ketika kalian menemukannya, percayalah pekerjaan dan uang itu bukanlah apa-apa. Rawat kepedulian kalian dan bermanfaatlah bagi orang banyak. Kalian haruslah bersyukur dapat menjenjang pendidikan sampai pada tahap perguruan tinggi yang banyak orang tidak seberuntung kalian. Maka, laksanakan peran kalian sebagai Mahasiswa dengan sunguh-sunguh dan camkan bahwa Mahasiswa itu adalah profesi yang sangat mulia. Masa bermain kalian sudah tinggalkan itu saat menjadi Siswa dulu,  perbanyaklah membaca buku, keadaan. Buka ruang Diskusi, agar cakrawala pikiran lebih luas. 

Mahasiswa itu tidak mudah percaya kata orang, dia selalu berusaha mencari Kebenaran yang dia capai dengan usahanya sendiri. Maka, jangan jadikan tulisan ini sebagai rujukan sebelum mencari kebenaran. Tapi, saya harap tulisan ini bisa jadi bahan renungan untuk kita para Mahasiswa. Semoga tulisan yang singkat ini dapat menjadi pemantik api perjuangan agar terus hidup. Hidup Mahasiswa!!

“Kebenaran Hanya Ada di Langit dan Dunia Hanyalah Palsu dan Palsu”. –Soe Hok Gie
أحدث أقدم