Political Game, Ajang Obral Janji dan Harapan


Oleh : Wahyu Hidayat, S.IP (Mahasiswa Magister Ilmu Politik UMJ)


Jambi Online.Id - Dari tutur kata para politisi, peguasa, pejabat, sangat membingungkan dan terkadang perkataan yang mereka ucapkan dengan bahasa politik yang berisi dengan kehausan kekuasaan, sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti.


Mengapa demikian ? Hal semacam itu memang tidak bisa kita elakan, karena sejatinya istilah bahasa politik dalam komunikasi politik sudah menjadi makanan ataupun kewajiban bagi para politisi. Mereka membuat janji-janji politik bukan karena keinginan dari hati, melainkan mereka seolah mengobral janji demi kepentingan pribadi.


Bagi masyarakat awam yang tidak begitu mengerti makna bahasa para politisi, terkadang mereka menjadi sasaran objek untuk di pengaruhinya, tetapi bagi para intelek yang sedikit paham mengenai artian bahasa dalam komunikasi mereka bisa mengananilisis dari pendekatan interpretif khususnya pendekatan konstruktivis.


Apa yang mereka ucapkan tidak selaras dengan apa yang mereka lakukan. Berpolitik adalah berlomba-lomba dalam memberikan janji dan harapan. Sifat bahasa yang eiufisme menjadi bahan untuk memperebutkan suara tuhan (Jika suara rakyat adalah suara tuhan).


Permainan politik seperti ini tidak asing lagi di bumi Pertiwi, jika diluar negeri cost politik hanya menghabiskan sekitar 200 juta untuk duduk di parlemen/senator maupun kepala daerah. Kalau di negeri ini biaya segitu jangan mimpi untuk jadi legislator dan kepala daerah. Demokrasi dimasa depan akan terancam jika pergantian kekuasaan dikendalikan oleh kekuatan uang. 


Jambi adalah salah satu daerah yang ikut berkompetisi di tahun 2024 ini. Saat ini politisi mulai bereaksi dan berupaya mengobral harapan.  Yang kemudian menjual berbagai macam Tagline lainnya. Permainan politik Jambi akan kita saksikan dengan seksama dalam perebutan kekuasaan yang sebentar lagi akan dimulai.

Mari kita abadikan setiap momen pengucapan lafaz janji para politisi, agar nantnya bisa kita refleksikan dan koreksi atas ucapan dan alibinya.

Menarik bukan ? 
Salam Demokrasi


Lebih baru Lebih lama