Filsafat dann Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Oleh : Aufa Septian

JambiOnline.id - Kita sekarang hidup dizaman yang sangat maju, dipenuhi dengan kecanggihan teknologi dan semua kemajuan peradaban. Kita bisa melihat bagaimana evolusi peradaban manusia dari mulai masa bercocok tanam untuk memproduksi makanan, kemudian ditemukannya mesin uap di revolusi industri, adanya pesawat terbang klasik, telpon, komputer, pesawat modern, sampai kota modern dan artificial intelligiance. Semua perubahan ini bisa kita rasakan di masa sekarang, dan perubahan itu tentu sangat berdampak besar di semua aspek kehidupan negara.

Semua kemajuan itu tidak akan terjadi karena satu hal, hal yang membuat dan memantik semua perubahan yang sekarang kita alami, hal yang membuat pusat peradaban manusia menjadi sangat menajubkan seperti New York, Jakarta, sampai Dubai. Hal ini juga yang menjadi induk dari banyak ilmu pengetahuan seperti matematika, biologi, ekonomi, politik, bahkan sampai sastra. Dan hal ini adalah Filsafat.

Filsafat adalah yang selama ini memulai diskusi sehingga melahirkan banyak ilmu dan kemajuan yang dirasakan seluruh umat manusia. Filsafat mungkin sering dikaitkan dengan pandangan seperti ateis, berpikir tanpa manfaat, ataupun hal-hal yang sifatnya utupia. Anggapan ini bisa saja benar walaupun tidak merepresentasikan Filsafat secara utuh. Kata Filsafat memang berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosopia yang ada dari kata Philo yang maknanya adalah Cinta, dan Sopia yang artinya Kebijaksanaan.

Filsafat didalam perkembangan ilmu pengetahuan digunakan sebagai suatu metode untuk berpikir, agar perkembangan ilmu pengetahuan bisa terjadi secara benar dan sistematis, maka dibutuhkan sebuah metode yang valid yang bisa membuat kesimpulan yang tidak salah. Maka, disinilah Filsafat muncul sebagai jawaban dan cara yang bisa digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Kita mungkin pernah mendengar kata-kata tertentu dari orang-orang hebat yang ketika kita mendengarnya kita langsung berfikir dan bertanya ulang tentang kehidupan kita. Dan dari diskusi dan pemikiran inilah bisa melahirkan banyak hal. Seperti Filsafat yang bisa memantik pertanyaan tentang alam semesta bisa memunculkan ilmu fisika. Pertanyaan tentang cara menjalankan negara melahirkan konsep bernegara dan demokrasi. Atau bahkan dalam pertanyaan cara menjalankan permainan dengan adil bisa melahirkan peraturan sepak bola.
Kita mungkin sering mendengar istilah Filsafat dikaitkan dengan tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, sampai Confusius dan Ibnu Sina. Sebenarnya Filsafat juga memilki sejarah sendiri dalam perkembangan dan kontribusinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Kita bisa membagi sejarah perkembangan Filsafat kedalam lima waktu besar, yaitu Masa Awal sekitar tahun 600 SM – 400 SM, Masa Klasik pada tahun 400 SM – 100 SM, Abad Pertengahan pada tahun 500 – 1200 M, Renaissance pada tahun 1300 – 1600 M, dan Masa Modern pada tahun 1700 – 1900 M.
Masa awal sejarah Filsafat pada tahun 600 SM – 400 SM, adalah zaman dimana Filsafat banyak menceritakan tentang keyakinan bagaimana menjalankan kehidupan, pada masa ini munculah para filsuf-filsuf hebat seperti Sidharta Gautama, Thales, Lao Tzi, sampai Konfusius.

Pada masa klasik sekitar tahun 400 SM – 100 SM, Filsafat mulai pertama kalinya dijadikan suatu disiplin ilmu yang mulai dipelajari secara sistematis dan dijadikan sebagai cara menentukan jalannya negara sehingga melahirkan konsep-konsep negara seperti Demokrasi dan lain sebagainya. Pada masa ini muncul filsuf seperti Socrates, Aristoteles, sampai Plato.

Kemudian, pada masa abad pertengahan sekitar tahun 500 – 1200 M. Filsafat mulai banyak bertentangan dan bersinggungan dengan agama. Karena pada masa ini, agama yang memilki kontrol besar terhadap sosial masyarakat seperti otoritas gereja beberapa kali memiliki perbedaan pandangan dengan seorang filsuf sekaligus ilmuwan seperti Galileo dan semacamnya. Selain itu, juga muncul filsuf hebat seperti, St. Augustine, Thomas Aquinas, dan Ibnu Sina.

Pada masa Renaissance, sekitar tahun 1300 – 1600 M, para ilmuwan melakukan pembaharuan dan munculnya semangat untuk melahirkan ilmu pengetahuan baru, pada masa ini munculah para filsuf hebat seperti Machiavelli, Mulla Sadra, sampai Copernicus.
Pada masa modern, sekitar tahun 1700 – 1900 M, para filsuf mulai membahas bagaimana tentang cara hidup dan ekonomi, munculah filsuf hebat seperti Imanuel Kant, David Hume, Rene Descartes, sampai Karl Marx. Filsuf seperti Karl Marx yang membicarakan tentang sistem ekonomi dan dampaknya kepada kehidupan sosial.

Dizaman sekarang, mungkin kita tidak akan menemukan ada terdapat banyakanya filsuf tradisional seperti Socrates atau Plato, namun kita harus tetap menerapkan prinsip-prinsip filsafat yang akan berdampak baik terhadap kehidupan, mulailah berdiskusi, bertanya, dan memikirkan solusi atas berbagai permasalahan kehidupan, sikap kritis filsafat inilah yang nantinya akan membuat ilmu pengetahuan dapat berkembang pesat.

Penulis adalah mahasiswa universitas muhammadiyah Yogyakarta
Lebih baru Lebih lama